cover
Contact Name
Firza
Contact Email
firza1814@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
diakronika@ppj.unp.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Diakronika
ISSN : 14111764     EISSN : 26209446     DOI : https://doi.org/10.24036/diakronika/
Diakronika accepts and contains articles that focus on the results of scientific studies and the results of research on history and education (learning) history. The results of the study contribute to the understanding, development of scientific theories and concepts, and their application in education and history in Indonesia and the world. Diakronika scales include studies of Indonesian history and world history, and educational studies in the form of subject matter, strategies, media, learning models, as well as historical learning evaluations.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA" : 6 Documents clear
Sultan Agung Hanyakrakusuma dan Eksistensi Kesultanan Mataram Agus Agus Susilo
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.465 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/133

Abstract

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui perjuangan Sultan Agung Hanyakrakusuma Senopati ing Ngalaga Ngadurrahman dalam menjaga eksistensi Kerajaan Mataram tahun 1613 M - 1646 M. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Dalam metode penelitian sejarah, peneliti mengikuti langkah-langkahnya seperti Heuristik, Verifikasi Sumber atau Kritik Sumber (Kritik Ekstern dan Kritik Intern), Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini, seperti: 1) Kebijakan dan Kejayaan Sultan Agung Hanyakrakusuma Senopati ing Ngalaga Ngadurrahman (1613-1646 M). Pada masa itu Kesultanan Mataram Islam mengalami masa kejayaan dimasa kepemimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma, Kesultanan Mataram telah aktif memperluas wilayahnya hampir seluruh pulau Jawa dan sangat disegani bagi Kerajaan-Kerajaan atau bangsa lainnya. Kehidupan beragama, dimana agama Islam menjadi agama terbesar di Kesultanan Mataram, sosial ekonomi, budaya dan politik sangat pesat perkembangannya. 2) Sultan Agung Hanyakrakusuma Senopati ing Ngalaga Ngadurrahman (1613-1646 M) Melawan VOC di Batavia dan Berakhir Kekuasaannya, yaitu sebanyak 3 kali Sultan Agung Hanyakrakusuma melakukan ekspansi ke Batavia markas VOC (Belanda). Simpulan dari penelitian ini adalah Perjuangan Sultan Agung Hanyakrakusuma Senopati ing Ngalaga Ngadurrahman dalam menjaga eksistensi Kerajaan Mataram tahun 1613 M - 1646 M sangat besar. Sultan Agung Hanyakrajusuma memiliki ambisi menyatukan seluruh pulau Jawa dibawah Kesultanan Mataram Islam. Hal yang mengganggunya saat itu adalah adanya kekuasaan asing yaitu VOC di Batavia. Maka dilakukan beberapa kali serangan oleh Sultan Agung Hanyakrajusuma terhadap VOC di Batavia.
Problematika Pembelajaran Sejarah dengan Sistem Daring Ganda Febri Kurniawan
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.604 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/148

Abstract

Pembelajaran sejarah seharusnya mampu mendorong proses transfer nilai dan pengetahuan mengalami problematika dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berusaha menganalisa problematika yang dihadapi guru sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Motode penelitian menggunakan studi kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian berasal dari guru sejarah, setidaknya terdapat 7 (tujuh) guru dari SMA di kota Semarang yang terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif. Temuan penting penelitian yaitu: a) guru mengalamikendala dalammengorganisasi kelas sejarah dalam sistem daring; b) jam belajar yang begitu pendek membuat guru sulit melakukan inovasi; c) guru mengandalkan metode ceramah secara dominan pada pelaksasnaan pembelajaran; dan d) guru mengalami kesulitan dalam menerapkan beberapa pendekatan untuk mengaktifkan kelas. Kesimpulan penelitian guru sejarah masih belum beradaptasi secara maksimal dalam proses pembelajaran secara daring.
Martir dalam Perang Pattimura dan Implikasi pada Pembelajaran Sejarah Leni - Marpelina
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.114 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Martha Christina Tiahahu dalam perang Pattimura melawan kolonialisme penjajahan bangsa Belanda di Maluku dan bagaimana implikasinya dalam pembelajaran sejarah dewasa ini. Martha Christina Tiahahu adalah salah satu figur pejuang perempuan pertama yang ikut mengangkat senjata melawan penjajahan dan perbudakan yang di praktekan oleh bangsa Belanda di Maluku. Membahas Marhta dewasa ini menjadi penting karena nilai-nilai kepahlawanannya dapat dijadikan cita-cita bagi generasi muda untuk berperang melawan kebodohan, keterkungkungan, dan kemiskinan sebagai warga bangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis buku maupun artikel yang membahas mengenai Martha Christina Tiahahu. Dengan membahas mengenai Marta, maka diharapkan peserta didik dapat membangun memori kolektif tentang pahlawan nasional, serta memiliki rasa kesadaran sejarah yang tinggi sekaligus menambah wawasannya dalam memahami sebuah peristiwa sejarah secara utuh.
Perilaku Hulun (Karma Ning Hulun) dalam Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian Erni Siti Nuraeni
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.103 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/153

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menggali isi naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan mengkaji perilaku hulun (Karma Ning Hulun) terhadap raja di dalan Negara. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode historis atau metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa isi naskah mencakup aturan tentang Dasa Prebakti & Dasa Kreta, perilaku rakyat (Karma Ning Hulun) terhadap raja di dalam Negara dan pelengkap perbuatan (Pangimbuh Ning Twah). Perilaku rakyat dalam naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian terbagi menjadi beberapa perilaku antara lain perilaku menghadap raja, perilaku yang baik bagi orang banyak, perilaku di hadapan menak, perilaku memegang rahasia, perilaku hulun (rakyat) yang tidak setia, ketika melihat orang mendapat pujian, perilaku ketika terpilih menjadi pasukan, mendapat perintah, perilaku menuruti tohaan, perilaku berjalan di hutan, perilaku bertemu pejabat Negara, perilaku mendapat perintah bekerja di ladang, ketika buang air, ketika memintas jalan, ketika masuk keraton, perilaku dimarahi raja, perilaku teladan yang patut ditiru, perilaku setelah melaksanakan kewajiban, perilaku mendapat pujian, perilaku ketika dicela, dan perilaku ketika mendapat kebahagiaan. Kesimpulan perilaku pada masyarkat terbentuk dari kebiasaan kehidupan mereka.
Sulam Kerawang Gayo: Budaya Lokal, Bernilai Karakter dan Sebagai Identitas Bangsa Sufandi Iswanto; Nurasiah Nurasiah; Hidayana Putri
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.495 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/154

Abstract

Kerawang Gayo merupakan salah satu hasil kebudayaan dari masyarakat Gayo. Secara umum, masyarakat Gayo khususnya dan Aceh umumnya menyebut kerawang Gayo sebagai kain tradisional khas suku Gayo. Kerawang Gayo sendiri hadir di tengah-tengah masyarakat Gayo untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Motif dan warnanya memiliki makna tersendiri dan menjadi falsafah hidup masyarakat. Kerawang Gayo hadir dengan sejarah yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya lokal kerawang Gayo, nilai-nilai karakter yang terkandung pada setiap motifnya, dan bagaimana bisa kerawang Gayo menjadi identitas bangsa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerawang Gayo merupakan budaya asli masyarakat Gayo, kerawang Gayo telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun lalu dalam ruang lingkup masyarakat Gayo. Awalnya, kerawang Gayo hanyalah sebutan terhadap motif-motif yang terdapat pada benda-benda kebudayaan masyarakat Gayo, seperti pada gerabah, anyaman, dan ukiran kayu pada rumah-rumah tradisional. Namun sejak masyarakat Gayo mengenal tekstil dan seni menyulam, motif kerawang Gayo lebih identik disebut sebagai kain sulam tradisional. Dari motifnya, kerawang Gayo secara keseluruhan sangat syarat akan nilai-nilai dan sejalan dengan 18 nilai karakter yang terdapat pada kurikulum 2013. Kerawang Gayo disebut sebagai identitas bangsa, karena sesuai dengan maksud national culture yaitu budaya yang mementingkan unsur-unsur kerohanian, perasaan, dan saling membantu, karena nilai-nilainya terus berkembang. Tahun 2014 kerawang Gayo telah ditetapkan sebagai intangible culture atau Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Cagar Budaya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal Umi Hartati
Diakronika Vol 20 No 2 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.639 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss2/155

Abstract

Cagar Budaya adalah warisan peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat potensi cagar budaya sebagai warisan budaya bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potensi cagar budaya peninggalan masa penjajahan Belanda dan mendeskripsikan inventarisasi penginggalan masa penjajahan Belanda dapat dijadikan sumber sejarah lokal. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PTPN VII Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah. Data dalam penelitian diperoleh melalui metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini bahwa potensi cagar budaya merupakan segala daya yang dapat dikembangkan dari objek/benda. Potensi cagar budaya yang ada di PTPN VII Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah yakni Bedeng panjeng, cerobong asap, mesin digester, rumah manajer, sumur, gedung kesenian, rumah panggung, kamar mandi, toilet umum, dan kontor afdeling. Bangunan tersebut merupakan potensi cagar budaya yang ada di Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah terutama di lingkup PTPN VII. Potensi cagar budaya tersebut dapat dijadikan sumber sejarah lokal yang merupakan peninggalan pada masa penjajahan Belanda.

Page 1 of 1 | Total Record : 6